Postingan

Melodi Untuknya

MELODI UNTUKNYA Oleh : Helvi Alunan musik mengalir.. Kicauan tangga nada berpendar.. Menari dalam satu melodi.. Atraksi kesatuan berpadu satu.. Lagu tentang dirimu tercipta... Rasa menyentuh emosi.. Irama membentuk nada.. Durasi berdentang pelik.. Ornamen bergetar keras.. Puisi tercipta dengan namamu.. Rangnkaian nada membentuk dirimu.. Alunan melodi bersatu.. Tatanan ornamen berpadu.. Aturan berkumpul satu.. Masa akan dirimu dalam diriku... Akankah lagu ini mencapai hatimu

PENGHUNI RUANG MEETING

Gambar
PENGHUNI RUANG MEETING Penulis                         : Nizar Fananie Hari semakin dekat dengan keberangkatan praktik pengalaman lapangan (PPL). Rasa gugup dan bangga berkecamuk dalam pikiran, gugup bagaimana nanti kami semua mengajar dan bangga kelompok kami adalah satu-satunya kelompok yang praktik di sekolah negeri favorit, terlebih teman-teman sekelompok menunjukku sebagai ketua regu, pikiran terus bercampur aduk. Usai upacara penyambutan kedatangan kami, pagi itu cukup ceria. Tawa dan senyum ramah banyak dilemparkan kepada kami. Matahari terus meninggi memancarkan terik yang nyelekit pada kulit, namun katanya menyehatkan. “Anu.. mas Bagus, tolong kasih tau teman-teman berhubung jumlahmu ini udah overload, lha wong biasanya dua belas itu sudah banyak sekarang kok nambah jadi dua puluh sembilan iki guyon ta dekanmu,   untuk sementara kantormu dan teman-teman di ruang meeting aja ya, wes thoh enak-enak gus” . Ucap Pak Mahrus dengan hiasan candaan khasnya. Mulai saat it

Menjadi Pribadi Pilihan

Bismillahirrahminarrahim….. Untuk saat ini Omah Sastra sedikit melenceng dari topik biasanya, hal ini karena beberapa minggu yang lalu, ada sebuah request masuk kepada admind Omah Sastra untuk membahas tentang Broken Home , untuk memberikan motivasi kepada teman-teman yang (mohon maaf) orang tuanya pisah atau Broken Home . Jujur saja, pertama saya agak kesusahan untuk mengangkat topik ini, intinya pada pembahasan kali ini Omah Sastra dibantu teman-teman yang kebetulan pernah terlibat pada masa lalu itu,     ingin mengajak saudara pembaca sekalian yang (mohon maaf) bernasib sama dengan topik untuk sedikit berlapang dada menghadapi garisan kehidupan. Kita tak bisa memilih akan dititipkan pada rahim siapa, dan tentu saya meyakini kita tidak pernah ingin berada pada momok broken home ini. Lantas, lucu jika kita bertanya, bagaimana rasanya berada diantara pusaran luka tersebut. Berhentilah meratapi nasib, kamu bukan yang paling menderita di muka bumi, keluargamu   boleh tidak
Jingga  Oleh : Wahyu Wirahadi Indah senja melukis mega Kuntum melati bersemi di ujung hari Sebelum hari berakhir, Kepada senja tersampaikan harap yang tulus, Akan kebahagiaanmu duhai insan manusia, sepanjang waktu. Duhai melati bau mu lekat nan menggoda Angin yang membawa wangi bunga Akankah ia membawa rinduku jua? Walau rasaku masih seperti teka-teki, Layaknya pertanyaan hati dalam nuansa jingga. Senja jingga merona, kau tahu aku benci tetapi juga rindu engkau. Di awal bulan ini engkau datang kembali menghanyutkan mata memandang. Ternyata warnanya sama, menyapa dengan hangat dan menebarkan warna jingga merona. Juga ia membuatku terperangkap oleh kenangannya. Di penghujung hari ini aku ingin mengatakan. senja, tenggelamlah dengan damai. Dan bawalah duka dan lara yang tertinggal Aku benci, engkau datang sesaat Tetapi, Aku rindu warna jingga merah nan merona.
Hadir dan mematahkan Oleh : Fitriatur Rosyida  Mengenalmu dalam hitungan detik, dan tanpa sengaja Sosok yang penuh dengan teka-teki serta misteri Hingga ku terusik dan menjadikan detak jantungku berirama Seperti musik yang tersentuh dalam pesona kalbu batin Ku tulis sajak ini dengan penuh rasa rindu  Rinduku yang dalam setiap simpah sujudku padaNya Kau inspirasi disetiap hembus nafasku Mengenalmu menjadikanku tuk berani menghadapi kenyataan Dan mengenalmu membawaku pada perubahan Terimakasih telah hadir dan mematahkan hati Lalu kini kau bagaikan ilusi tak bertepi
Perpisahan  Oleh : Riski Alfita Sari Kini engkau akan pergi jauh Untuk menuai kewajibanmu Engkau pergi dengan segala kenangan Saat kita masih bersama Kini tinggallah adik-adikmu Yang akan melalui hari demi hari dengan penuh kesepian dan kesunyian dari bayangmu Rindu.. Lima kata yang nantinya akan kami rasakan Hanya doa yang bisa kami panjatkan untuk kalian Semoga kesuksesan berpihak pada kalian semua
PERPISAHAN Oleh: Dwi Nurcahyanti Pisah Lima huruf biasa tersisih kesedihan dan airmata Mengisahkan rindu di dalamnya Rindu? tentu .. Sejuta harapan dan do'a ingin bertemu Ya, orang bilang setiap pertemuan pasti ada perpisahan.. Memang betul dan aku percaya itu Namun bukan ending segala cerita yang sudah terbaca Melainkan lembaran baru di baliknya segera terbuka Dengan tinta hitam yang menghiasi setiap sudutnya Ketika roda kehidupan terus berputar Semua yang ada akan berlalu secara sendirinya Menyisihkan berjuta kenangan dengan kemegahannya Yang takkan bisa mudah terlupa